Menu
Close
  • Kategori

  • Halaman

Tekno Haiberita.com

Tekno Haiberita.com

Cara Upgrade Android 5.1 ke 6.0 Panduan Lengkap

Cara Upgrade Android 5.1 ke 6.0 Panduan Lengkap

Smallest Font
Largest Font

Kemungkinan Upgrade Android 5.1 ke 6.0

Naik kelas ke Android 6.0 Marshmallow dari Android 5.1 Lollipop? Mungkin terdengar menarik, apalagi mengingat sejumlah peningkatan fitur dan performa yang ditawarkan. Tapi, seberapa memungkinkan sih upgrade ini dilakukan di perangkatmu? Jawabannya, nggak selalu mudah. Banyak faktor yang mempengaruhinya, mulai dari dukungan resmi vendor hingga spesifikasi perangkat itu sendiri. Yuk, kita bedah lebih dalam!

Faktor yang Mempengaruhi Kemungkinan Upgrade

Kemungkinan upgrade Android 5.1 ke 6.0 sangat bergantung pada beberapa faktor kunci. Pertama dan terpenting adalah dukungan resmi dari produsen perangkat. Beberapa vendor mungkin memberikan update resmi, sementara yang lain memilih untuk tidak melanjutkan dukungan untuk perangkat yang lebih lama. Faktor kedua adalah spesifikasi perangkat keras. Android 6.0 membutuhkan sumber daya sistem yang lebih tinggi dibandingkan pendahulunya. Perangkat dengan spesifikasi rendah mungkin mengalami masalah kompatibilitas atau performa yang buruk jika dipaksa untuk menjalankan Android 6.0. Terakhir, usia perangkat juga menjadi pertimbangan. Semakin tua perangkat, semakin kecil kemungkinan mendapatkan update resmi ke versi Android yang lebih baru.

Perangkat yang Mendapatkan Update Resmi ke Android 6.0

Daftar perangkat yang secara resmi menerima update ke Android 6.0 cukup panjang dan bervariasi antar vendor. Sebagai contoh, beberapa flagship smartphone dari Samsung, Google Nexus, dan LG pada masanya menerima update tersebut. Namun, untuk perangkat kelas menengah ke bawah, kemungkinan mendapatkan update resmi jauh lebih kecil. Informasi spesifik mengenai model yang didukung bisa dicari di situs resmi produsen perangkat masing-masing atau forum komunitas pengguna Android.

Perbandingan Spesifikasi Minimal Android 6.0 dan Android 5.1

Untuk menjalankan Android 6.0 secara optimal, perangkat membutuhkan spesifikasi minimal yang lebih tinggi daripada Android 5.1. Perbedaannya mungkin tidak terlalu signifikan, tetapi cukup berpengaruh pada performa dan stabilitas sistem.

Merek Model Spesifikasi Minimal Android 6.0 Spesifikasi Android 5.1
Contoh: Samsung Contoh: Galaxy S6 Contoh: RAM 3GB, Prosesor Octa-core 1.5 GHz, Penyimpanan Internal 32GB Contoh: RAM 2GB, Prosesor Quad-core 1.5 GHz, Penyimpanan Internal 16GB
Contoh: LG Contoh: LG G4 Contoh: RAM 3GB, Prosesor Snapdragon 808, Penyimpanan Internal 32GB Contoh: RAM 2GB, Prosesor Snapdragon 808, Penyimpanan Internal 16GB
Contoh: Google Contoh: Nexus 5X Contoh: RAM 2GB, Prosesor Snapdragon 808, Penyimpanan Internal 16GB Contoh: RAM 2GB, Prosesor Snapdragon 801, Penyimpanan Internal 16GB (Android 5.1 mungkin sudah diinstal)

Catatan: Tabel di atas hanya contoh dan mungkin tidak merepresentasikan semua perangkat. Spesifikasi minimal dapat bervariasi tergantung pada vendor dan model perangkat.

Risiko dan Potensi Masalah Memaksa Upgrade

Memaksa upgrade Android 5.1 ke 6.0 tanpa dukungan resmi dari vendor berisiko. Kamu mungkin mengalami masalah kompatibilitas aplikasi, bug sistem, performa yang buruk, bahkan kerusakan perangkat. Proses flashing ROM yang salah bisa mengakibatkan perangkat menjadi *brick* atau tidak dapat berfungsi sama sekali. Jadi, sangat tidak disarankan untuk melakukan hal ini kecuali kamu memiliki pengetahuan teknis yang memadai dan siap menghadapi konsekuensinya.

Alternatif Solusi Jika Upgrade Resmi Tidak Tersedia

Jika upgrade resmi tidak tersedia, kamu tetap bisa menikmati beberapa fitur Android 6.0 melalui aplikasi pihak ketiga atau dengan menggunakan custom ROM. Namun, cara ini juga memiliki risiko dan memerlukan pemahaman teknis yang cukup. Penting untuk melakukan riset dan memilih custom ROM yang terpercaya dan sesuai dengan perangkatmu. Selalu backup data penting sebelum melakukan modifikasi apapun pada sistem operasi perangkat.

Metode Upgrade Resmi (jika tersedia)

Naik kelas ke Android 6.0 Marshmallow dari Android 5.1 Lollipop? Kabar gembira! Jika perangkatmu mendukung upgrade resmi, prosesnya bisa lebih mudah daripada yang kamu bayangkan. Tapi ingat, selalu ada persiapan yang perlu dilakukan sebelum memulai petualangan upgrade ini. Berikut panduan lengkapnya, pastikan kamu baca sampai habis ya!

Upgrade resmi lewat pengaturan sistem adalah cara paling aman dan direkomendasikan. Metode ini memastikan kompatibilitas dan stabilitas sistem setelah upgrade. Namun, pastikan perangkatmu memang terdaftar dalam daftar perangkat yang didukung oleh pembaruan resmi ke Android 6.0. Kegagalan untuk memeriksa ini bisa berujung pada masalah yang lebih besar nantinya.

Langkah-langkah Upgrade Resmi

Berikut langkah-langkah yang perlu kamu ikuti untuk melakukan upgrade resmi ke Android 6.0. Ingat, setiap perangkat mungkin sedikit berbeda, tetapi alur umumnya sama.

  1. Backup Data: Ini adalah langkah paling krusial! Sebelum memulai upgrade, pastikan kamu sudah membackup semua data pentingmu, termasuk kontak, foto, video, dan aplikasi. Gunakan layanan cloud seperti Google Drive atau layanan backup bawaan perangkat. Kehilangan data karena proses upgrade yang gagal akan sangat menyebalkan, lho!
  2. Periksa Koneksi Internet: Pastikan kamu terhubung ke jaringan Wi-Fi yang stabil. Proses upgrade membutuhkan koneksi internet yang kuat dan stabil untuk menghindari kegagalan di tengah jalan. Ukuran file update cukup besar, jadi kuota internetmu juga harus cukup.
  3. Buka Pengaturan Sistem: Cari dan buka menu “Pengaturan” di perangkatmu.
  4. Cari Pembaruan Sistem: Biasanya, menu ini terletak di bagian “Tentang Ponsel” atau “Sistem”. Cari opsi “Pembaruan Sistem” atau sebutan serupa.
  5. Unduh dan Instal: Setelah menemukan pembaruan ke Android 6.0, ketuk tombol “Unduh” atau “Instal”. Perangkatmu akan secara otomatis mengunduh dan menginstal pembaruan. Proses ini mungkin memakan waktu beberapa menit hingga beberapa jam, tergantung kecepatan internet dan spesifikasi perangkat.
  6. Restart Perangkat: Setelah proses instalasi selesai, perangkatmu akan secara otomatis restart. Jangan mematikan perangkat secara paksa selama proses ini berlangsung.

Pentingnya Backup Data Sebelum Upgrade

Tidak bisa cukup ditekankan betapa pentingnya membackup data sebelum melakukan upgrade sistem. Proses upgrade, meskipun resmi, selalu memiliki potensi risiko kegagalan. Jika terjadi kegagalan, data di perangkatmu bisa hilang. Oleh karena itu, selalu prioritaskan backup data sebagai langkah pertama sebelum memulai upgrade.

Contoh Pesan Kesalahan dan Cara Mengatasinya

Beberapa pesan kesalahan mungkin muncul selama proses upgrade. Contohnya, “Error installing update,” “Insufficient storage space,” atau “Update failed.” Jika muncul pesan kesalahan, coba periksa beberapa hal berikut:

  • Cukupnya Ruang Penyimpanan: Pastikan perangkatmu memiliki cukup ruang penyimpanan internal. Hapus aplikasi atau file yang tidak terpakai untuk menambah ruang penyimpanan.
  • Koneksi Internet Stabil: Pastikan koneksi internetmu stabil dan kuat. Cobalah untuk mengulang proses upgrade setelah memastikan koneksi internet yang baik.
  • Restart Perangkat: Restart perangkatmu dan coba lagi proses upgrade.
  • Hubungi Dukungan: Jika masalah masih berlanjut, hubungi dukungan teknis dari produsen perangkatmu.

Memeriksa Versi Android Setelah Upgrade

Setelah proses upgrade selesai dan perangkatmu restart, kamu bisa memeriksa versi Android yang terpasang. Biasanya, informasi ini bisa ditemukan di menu “Tentang Ponsel” atau “Sistem” di pengaturan perangkat. Cari item “Versi Android” atau sebutan serupa. Jika sudah tertera Android 6.0 Marshmallow, selamat! Kamu berhasil melakukan upgrade.

Metode Upgrade Tidak Resmi (Custom ROM)

Nah, bagi kamu yang HP-nya udah nggak kebagian update resmi dari vendor, tenang! Ada jalan lain nih buat upgrade ke Android 6.0, yaitu dengan menggunakan Custom ROM. Metode ini memang nggak resmi dan berisiko, tapi bisa jadi solusi kalau kamu udah nggak sabar nunggu update resmi. Tapi, sebelum lanjut, baca dulu baik-baik penjelasannya ya, biar nggak menyesal di kemudian hari!

Menggunakan Custom ROM menawarkan fleksibilitas dan fitur-fitur yang mungkin nggak ada di ROM resmi. Kamu bisa merasakan pengalaman Android yang lebih personal dan terkadang, performa yang lebih optimal. Tapi, ingat, risikonya juga lumayan besar. Salah langkah, bisa-bisa HP kamu jadi ‘bata’ alias nggak bisa nyala lagi!

Risiko dan Keuntungan Menggunakan Custom ROM

Sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia Custom ROM, perlu banget nih kamu menimbang-nimbang risiko dan keuntungannya. Jangan sampai gara-gara tergiur fitur-fitur keren, HP kamu malah jadi korban!

  • Risiko: Kerusakan perangkat, kehilangan data, bug dan ketidakstabilan sistem, hilangnya garansi, dan kesulitan dalam proses instalasi.
  • Keuntungan: Akses ke versi Android terbaru, fitur-fitur tambahan, kustomisasi yang lebih luas, dan potensi peningkatan performa.

Pernyataan Penolakan Tanggung Jawab

Perlu diingat bahwa modifikasi sistem Android melalui instalasi Custom ROM berisiko tinggi dan dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada perangkat Anda. Kami tidak bertanggung jawab atas segala kerusakan atau kehilangan data yang terjadi akibat penggunaan metode ini. Proses ini dilakukan atas risiko Anda sendiri.

Langkah-Langkah Instalasi Custom ROM

Instalasi Custom ROM butuh ketelitian dan pemahaman yang baik. Salah satu langkah saja bisa berakibat fatal. Pastikan kamu sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang sebelum memulai proses ini.

  1. Backup Data: Ini langkah paling penting! Backup semua data penting kamu, mulai dari kontak, foto, video, sampai aplikasi. Jangan sampai data berharga kamu hilang gara-gara gagal instalasi.
  2. Unlock Bootloader: Proses ini membuka kunci bootloader perangkat kamu, yang memungkinkan instalasi Custom ROM. Caranya berbeda-beda tergantung tipe HP, cari tutorial yang spesifik untuk perangkat kamu.
  3. Install TWRP (atau Custom Recovery): TWRP adalah custom recovery yang dibutuhkan untuk menginstal ROM. Unduh versi yang kompatibel dengan perangkat kamu dan instal melalui fastboot.
  4. Download Custom ROM: Pastikan kamu mengunduh ROM yang kompatibel dengan perangkat kamu. Perhatikan versi Android dan arsitektur prosesornya.
  5. Instal Custom ROM melalui TWRP: Setelah ROM terunduh, masuk ke TWRP dan ikuti petunjuk untuk menginstal ROM. Biasanya kamu perlu melakukan wipe data/factory reset sebelum instalasi.
  6. Instal GApps (Google Apps): Jika kamu ingin menggunakan aplikasi dan layanan Google, kamu perlu menginstal GApps secara terpisah. Pilih versi yang kompatibel dengan ROM yang sudah terpasang.
  7. Reboot: Setelah semua proses selesai, reboot perangkat kamu. Proses booting pertama kali mungkin akan memakan waktu lebih lama dari biasanya.

Custom ROM yang Kompatibel dengan Berbagai Perangkat Android 5.1

Sayangnya, tidak ada daftar pasti Custom ROM yang kompatibel dengan semua perangkat Android 5.1. Kompatibilitas sangat bergantung pada model dan produsen perangkat. Kamu perlu mencari forum dan komunitas online yang membahas ROM untuk perangkat spesifik kamu. Carilah informasi terpercaya dan pastikan ROM yang kamu pilih memiliki reputasi yang baik dan banyak pengguna.

Contohnya, untuk beberapa perangkat tertentu, mungkin ada LineageOS, Paranoid Android, atau AOSP yang tersedia. Namun, lagi-lagi, periksa kompatibilitasnya sebelum mengunduh dan menginstal.

Tips Memilih Custom ROM yang Stabil dan Aman

Memilih Custom ROM yang tepat sangat penting untuk menghindari masalah. Berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti:

  • Cari ROM yang aktif dikembangkan: ROM yang masih aktif dikembangkan cenderung lebih stabil dan sering mendapatkan update.
  • Baca review dan forum diskusi: Lihat pengalaman pengguna lain sebelum memutuskan untuk menginstal ROM tertentu.
  • Pilih ROM yang memiliki komunitas yang aktif: Jika ada masalah, kamu bisa dengan mudah mendapatkan bantuan dari komunitas.
  • Perhatikan ukuran ROM: ROM yang terlalu besar mungkin memiliki banyak bloatware (aplikasi yang tidak dibutuhkan).

Pertimbangan Setelah Upgrade

Naik kelas ke Android 6.0 Marshmallow dari Android 5.1 Lollipop? Selamat! Tapi tunggu dulu, perjalananmu belum berakhir. Upgrade OS Android nggak cuma soal angka yang naik, ada beberapa perubahan signifikan yang perlu kamu pahami agar pengalamanmu makin ciamik, bukan malah bikin kepala pusing. Simak poin-poin penting pasca upgrade ini, biar kamu siap menghadapi segala kemungkinan.

Perubahan antarmuka, pengaturan aplikasi, hingga potensi masalah, semuanya akan kita bahas tuntas. Jadi, siapkan kopi dan camilan, mari kita mulai!

Perubahan Signifikan Antarmuka Pengguna

Salah satu hal pertama yang bakal kamu notice adalah perubahan tampilan. Meskipun secara keseluruhan masih familiar, ada beberapa detail yang berbeda. Misalnya, ikon aplikasi mungkin sedikit lebih modern dan minimalis. Menu pengaturan juga mengalami penataan ulang, sehingga beberapa fitur mungkin berada di tempat yang berbeda dari sebelumnya. Beberapa aplikasi bawaan juga mungkin telah diperbarui desainnya, menawarkan pengalaman yang lebih segar dan intuitif.

Sebagai contoh, ikon pengaturan di Android 6.0 cenderung lebih datar dan sederhana dibandingkan dengan ikon yang sedikit lebih tiga dimensi di Android 5.1. Menu pengaturan di Android 6.0 juga lebih terstruktur, dengan kategori yang lebih jelas, sehingga pencarian fitur lebih mudah. Bayangkan, menu “Pengaturan Baterai” yang sebelumnya tersembunyi di dalam beberapa sub-menu, sekarang mungkin langsung muncul di halaman utama pengaturan.

Pengaturan Aplikasi dan Keamanan

Android 6.0 memperkenalkan fitur manajemen izin aplikasi yang lebih ketat. Artinya, aplikasi nggak lagi bisa sembarangan mengakses data pribadimu tanpa persetujuan. Kamu akan diminta untuk memberikan izin akses secara manual, misalnya akses ke kamera, kontak, atau lokasi. Ini langkah penting untuk meningkatkan keamanan dan privasi.

  • Periksa izin aplikasi yang sudah terpasang. Hapus izin yang tidak diperlukan untuk aplikasi tertentu.
  • Aktifkan fitur verifikasi dua langkah untuk akun Google dan aplikasi penting lainnya.
  • Pastikan kamu menggunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun.

Potensi Masalah Pasca Upgrade dan Cara Mengatasinya

Meskipun upgrade biasanya berjalan lancar, terkadang ada masalah kecil yang muncul. Beberapa masalah umum meliputi baterai yang boros, aplikasi yang crash, atau koneksi internet yang bermasalah. Jangan panik! Berikut beberapa troubleshooting yang bisa kamu coba.

Masalah Solusi
Baterai boros Coba restart perangkat, periksa aplikasi yang menggunakan baterai banyak, dan perbarui sistem operasi ke versi terbaru jika tersedia.
Aplikasi crash Hapus cache dan data aplikasi, atau coba instal ulang aplikasi tersebut.
Koneksi internet bermasalah Restart perangkat, periksa pengaturan jaringan, dan pastikan koneksi internetmu stabil.

Mengoptimalkan Performa Setelah Upgrade

Setelah upgrade, ada baiknya kamu melakukan beberapa langkah untuk mengoptimalkan performa perangkat. Ini meliputi membersihkan cache aplikasi, menghapus file yang tidak terpakai, dan memastikan sistem operasi selalu terbarui. Langkah-langkah ini dapat membantu meningkatkan kecepatan dan efisiensi perangkat.

  • Bersihkan cache aplikasi secara berkala.
  • Hapus file yang tidak terpakai, seperti foto dan video yang sudah tidak dibutuhkan.
  • Perbarui aplikasi ke versi terbaru.

Penutupan Akhir

Nah, sekarang kamu sudah punya panduan lengkap untuk upgrade Android 5.1 ke 6.0. Ingat, selalu backup data pentingmu sebelum melakukan upgrade, apapun metodenya. Semoga panduan ini membantu dan selamat menikmati pengalaman Android 6.0 yang lebih segar!

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow